Candi Gedong Songo Keindahan Peninggalan Hindu di Atas Bukit

2020-08-05Candi

Candi Gedong III

Terletak di kaki Gunung Ungaran, terdapatlah kompleks candi peninggalan agama Hindu yang bernama Candi Gedong Songo. Kompleks candi Gedong Songo begitu unik, bangunan candi tidak terpusat seperti candi Hindu pada umumnya, namun tersebar menuju ke arah atas bukit.

Sehingga jika Anda ingin menelusuri seluruh bangunan Candi Gedong Songo, Anda diharuskan mendaki bukit-bukit ini. Namun tenang, selama mendaki Anda akan ditemani pemandangan alam yang begitu mempesona.

Keistimewaan Kawasan Kompleks Candi Gedong Songo

Halaman Depan Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo mempunyai beberapa kemiripan dengan candi yang ada di Dieng Wonosobo, yakni terletak di dataran tinggi serta mengitari kawah sumber air panas.

Kompleks Candi Gedong Songo terletak pada ketinggian 1,200 mdpl. Menawarkan panorama alam yang begitu indah dengan udara yang sangat sejuk. Suhu di kompleks Candi Gedong Songo berkisar antara 19-27 derajat celcius.

Pemandangan sekitar dari candi Gedong Songo ini meliputi pemandangan ke arah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi, juga Gunung Telomoyo serta Rawa Pening. Tiap bangunan candi memiliki pelataran atau halaman yang luas.

Mendaki Bukit Kompleks Candi Gedong Songo

Sindoro-Sumbing Gedong Songo

Nama Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa. Gedong sendiri berarti bangunan, sedangkan Songo dalam berarti 9. Meskipun menurut nama yang diberikan adalah 9 kelompok candi, namun saat ini hanya terdapat 5 kelompok candi yang masih utuh dan bisa Anda kunjungi. Sisa bangunan lainnya hanya berupa reruntuhan.

Jarak antara 1 candi dengan candi berikutnya sekitar 100 meter hingga 500 meter dengan jalan yang menanjak. Setiap candi menawarkan pemandangan yang berbeda-beda. Semakin tinggi, pemandangan akan semakin indah, ditambah kabut tipis yang menyelimuti.

Jalan setapak sudah rapi dengan batu yang tertata. Anda perlu menyiapkan stamina dan perbekalan seperti minum saat mulai mendaki. Jangan khawatir, jika lelah Anda bisa beristirahat di pondok-pondok yang disediakan.

Berkuda Mengelilingi Kompleks Candi Gedong Songo

Jika Anda merasa berat mendaki bukit kompleks Candi Gedong Songo, alternatif lain bisa dengan naik kuda. Saat di pintu masuk area candi Gedong Songo, Anda akan ditawari persewaan kuda ini. Tersedia beberapa paket yang bisa Anda pilih.

Anda akan didampingi dengan tour guide untuk menjelajahi candi Gedong Songo. Jalur rute jalan yang dilewati oleh kuda sewaan ini terpisah dengan jalur rute jalan bagi para pejalan kaki pada saat naik, namun pada saat turun jalur rute jalannya menjadi satu.

Berendam Air Panas di Candi Gedong Songo

Kolam Rendam Air Panas Candi Gedong Songo

Seperti disebutkan di atas, kompleks Candi Gedong Songo mengitari kawah sumber air panas. Saat berjalan di antara candi Gedong III dan Gedong IV, Anda akan menemukan kawasan kawah dengan kepulan asap belerang yang tebal serta bau yang masih menyengat.

Kawah kecil tersebut memproduksi air panas alami yang cukup banyak. Sehingga dibuatkanlah sebuah kolam renang pemandian air panas yang mengandung belerang di dekatnya. Cukup membayar Rp 5,000 saja, Anda bisa berendam merasakan kehangatannya.

Ukuran kolam tidak terlalu luas, kira-kira hanya bisa menampung 30 orang, dengan kedalaman 1,5 meter. Kolam renang untuk laki-laki dan perempuan dicampur menjadi satu. Didekatnya terdapat beberapa bilik kamar untuk berganti pakaian. Namun, belum tersedia tempat penitipan barang.

Ditemukan Emas dan Perak Saat Pemugaran Candi Gedong Songo

Hal yang mengesankan dari Candi Gedong Songo, pada tahun 2009 dilakukan pemugaran pada Candi Gedong IV, dan ditemukan 40 keping emas, manik-manik, serta lingga dari emas dan juga yoni dari perak. Temuan tersebut diperkirakan seusia dengan Candi Gedong Songo, yaitu abad ke-8. Kini, emas dan perak tersebut sudah disimpan di Kantor BP3 Jateng di Prambanan, Klaten.

Struktur Bangunan Candi Gedong Songo Bercorak Hindu

Struktur dan bentuk masing-masing candi utama di kompleks Candi Gedong Songo ini mirip satu sama lainnya, kecil dan ramping serta mempunyai atap berundak dan runcing, ciri khas bangunan Candi Hindu. Bangunan candi utama semua menghadap ke Timur.

Mayoritas kompleks candi di Gedong Songo memiliki altar yang luas. Konon berfungsi sebagai peribadatan banyak orang.

Candi Gedong I Kompleks Candi Gedong Songo

Setelah melalui gapura masuk Candi Gedong Songo, Anda akan menemukan candi pertama, yaitu Candi Gedong I. Mempunyai ketinggian sekitar 4-5 meter. Pintu masuk dihiasi Kalmakara di atasnya. Tidak ada relung di dinding Candi Gedong I.

Candi Gedong II Kompleks Candi Gedong Songo

Mendaki sejauh 500 meter Anda akan menemukan kompleks Candi Gedong II. Pintu masuk Candi Gedong II dihiasi 2 kepala naga dan Kalamakara. Ketiga sisi dinding Candi terdapat relung tempat arca, namun kosong, berhias Kalamakara di atasnya. Di depan candi Gedong II terdapat reruntuhan candi yang dianggap sebagai Candi Perwara.

Candi Gedong III Kompleks Candi Gedong Songo

Sekitar 100 meter ke atas, Anda kembali menemukan kompleks Candi, yaitu Candi Gedong III. Memiliki 3 buah candi dalam 1 komplek.

Candi pertama sebelah utara yang paling besar merupakan candi utama, dan di sebelah selatannya yang lebih kecil adalah candi perwara. Kedua candi yang menghadap ke timur ini nampak terlihat kembar.

Tidak terdapat arca di candi perwara, hanya relung-relung yang kosong. Sedangkan di candi utama, di kanan-kiri pintu masuk, Anda akan menemukan 2 arca Dewa Siwa yang sedang berdiri sambil membawa gada. Kemudian Arca Ganesha di dinding selatan dan Arca Durga bertangan 8 di dinding utara.

Berhadapan dengan kedua candi utama dan candi perwara, berdiri bangunan kecil menghadap ke barat. Diperkirakan berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau gudang pada jaman dulu. Atapnya berupa limasan seperti perahu terbalik, mirip Candi Semar di Kompleks Candi Dieng. Terdapat sebuah pintu masuk sederhana tanpa bingkai. Dinding bangunan tidak terdapat relung.

Kawah Belerang dan Kolam Rendam Air Panas Candi Gedong Songo

Kawah Belerang Candi Gedong Songo

Seperti disebutkan di atas, 150 meter sebelum meneruskan ke candi Gedong IV, Anda akan menemukan lembah yang mengeluarkan asap belerang tebal. Di sana terdapat kawah kecil sebagai sumber mata air panas, Anda bisa mendekat, tetapi tidak sampai ke semburan asapnya.

Anda juga bisa merasakan berendam di kolam air panas sambil melepas lelah di dekat lembah tersebut.

Candi Gedong IV Kompleks Candi Gedong Songo

Sekitar 300 meter dari Candi Gedong III atau 150 meter dari kawah belerang, terdapat kompleks Candi Gedong IV. Terdiri dari 1 buah candi utama dan sejumlah reruntuhan candi perwara di sekelilingnya. Terdapat 1 buah pintu masuk dengan hiasan Kalamakara. Di ketiga sisi dinding candi terdapat relung yang berisi arca namun sudah rusak.

Candi Gedong V Kompleks Candi Gedong Songo

Candi Gedong V merupakan candi tertinggi di kompleks Candi Gedong Songo, berjarak 200 meter dari Candi Gedong IV. Terdiri dari 1 bangunan candi utama dan sejumlah reruntuhan candi Perwara di dekatnya. Pada relung dinding Candi Gedong V terdapat sebuah Arca Ganesha yang masih tersisa, dengan posisi duduk bersila.

Selanjutnya, untuk kembali ke bawah, Anda akan menempuh jalur yang berbeda. Menjadi keistimewaan tersendiri karena Anda bisa melihat keindahan lereng Gunung Ungaran kota Semarang dari sisi yang lainnya. Anda akan berjalan menurun sejauh 1 km.

Sejarah Singkat Mengenai Candi Gedong Songo

Para ahli arkeolog menduga Candi Gedong Songo dibangun pada masa awal perkembangan agama Hindu di Jawa, dan merupakan salah satu peninggalan jaman Kerajaan Mataram Kuno dibawah kepemimpinan Raja Putera Sanjaya sekitar abad ke-8 Masehi.

Hal tersebut berdasarkan lokasi candi yang berada di daerah perbukitan dan diperkuat dengan adanya bukti-bukti corak Hindu yang terdapat di kompleks candi, seperti arca Lingga-Yoni, Arca para dewa Hindu, yaitu Siwa Mahaguru, Siwa Mahakala, Siwa Mahadewa, Maharsi Agastya, dan Ganesha Durgamahesasuramardhani.

Fungsi Candi Gedong Songo Sebagai Tempat Pemujaan Umat Hindu

Menilik gaya arsitektur dan letaknya, candi Hindu ini diduga dibangun untuk keperluan pemujaan. Pada masa itu dataran tinggi atau perbukitan dianggap sebagai perwujudan dari 'kahyangan’, tempat bersemayam para dewa.

Dan juga semakin tinggi atap dibuat, maka semakin dekat roh nenek moyang dengan manusia. Dengan begitu, doa-doa selama upacara persembahan atau peribadatan mereka akan lebih mudah didengar para dewa dan roh leluhur.

Awal Ditemukan Candi Gedong Songo Berjumlah 7 Bangunan

Keberadaannya candi Gedong Songo diungkapkan pertama kali dalam laporan Sir Thomas Stanford Raffles pada tahun 1740. Awalnya hanya 7 bangunan yang ditemukan, sehingga diberi nama Gedong Pitu.

Setelah itu dilakukan beberapa penelitian oleh para arkeolog Belanda, antara lain Van Stein Callenfels (1908) dan Knebel (1911). Mereka kembali menemukan 2 kelompok candi lain, sehingga namanya diubah menjadi Gedong Songo.

Pada tahun 1928-1929, Dinas Purbakala Belanda melakukan pemugaran terhadap Candi Gedong I dan Candi Gedong II. Pemugaran itu kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia di tahun 1972-1982. Upaya pemugaran dilakukan untuk merapikan dan memperindah tanpa merubah struktur asli candi.

Mitos Candi Gedong Songo

Masyarakat sekitar percaya bahwa kawasan Candi Gedong Songo masih berhubungan erat dengan kisah pewayangan antara Hanoman dan Dasamuka. Selain itu, ada juga misteri yang terselubung dibalik kemegahan candi ini yaitu tentang salah satu tempat yang digunakan sebagai Ratu Sima untuk bersemedi.

Warga pun juga percaya dengan sosok makhluk gaib bernama Mbah Murdo yang mampu menyampaikan segala hajat. Tetapi, Anda harus melakukan pertapaan di kawasan candi Gedong Songo yang paling atas. Entah benar ataukah tidak, semua itu dipercaya dan selalu dilakukan oleh para warga.

Info Wisata Berkunjung ke Kompleks Candi Gedong Songo

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Gedong Songo 2020

Anda bisa berkunjung ke objek wisata Candi Gedong Songo setiap hari mulai pagi hingga sore hari. Jam operasional Candi Gedong Songo mulai jam 08:00 hingga tutup jam 17:00.

Untuk masuk ke kawasan Candi Gedong Songo, Anda dikenakan harga tiket masuk yang relatif murah. Hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp8.000 per orang untuk hari Senin-Jumat. Dan Rp10.000 per orang untuk hari Sabtu-Minggu dan hari libur nasional.

Ayanaz Gedong Songo Spot Instagramable di Candi Gedong Songo

Tak jauh dari Candi Gedong I, Anda akan menemukan spot khusus berfoto bernama Ayanaz Gedong Songo. Bertolak belakang dari kekhasan sejarah Gedong Songo, Ayanaz Gedong Songo tampil dengan spot kekinian dan instagramable.

Anda akan dikenakan tiket masuk secara terpisah untuk masuk kawasan Ayanaz Gedong Songo. Harga tiket masuknya sebesar Rp20.000. Ada banyak spot yang ditawarkan, mulai dari spot rumah iglo, balon udara, hingga tempat duduk di atas air. Untuk menaiki spot balon udara Anda harus membayar lagi sebesar Rp50.000.

Lokasi Candi Gedong Songo

Tempat wisata Candi Gedong Songo terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dari pusat kota Yogyakarta berjarak kurang lebih 3 jam dengan kendaraan pribadi.

Untuk menuju ke kawasan Candi Gedong Songo, Anda harus melalui jalanan menanjak, dengan kemiringan rata-rata mencapai 40 derajat. Bisa ditempuh menggunakan sepeda motor hingga mobil HiAce.

Jika ingin menggunakan transportasi umum, Anda bisa naik TransJogja dengan tujuan terminal Jombor, tarif Rp3.500. Kemudian dari Terminal Jombor ganti dengan Bus besar tujuan Yogya-Semarang. Turunlah di SPBU Penggung dan naik angkot jurusan Jambu-Ambarawa-Bawen. Turun di Pauline Ambarawa dan naik angkot lagi jurusan Ambarawa-Bandungan. Turun di Bandungan dilanjutkan naik ojek menuju kawasan Candi Gedong Songo.

Lebih nyaman jika Anda menggunakan jasa sewa mobil kami. Tidak perlu repot dan susah payah mencari angkot. Mobil kami sangat prima untuk naik tanjakan Candi Gedong Songo. Dan tentu saja ditemani dengan Driver yang handal dan berpengalaman.

Silahkan kunjungi halaman sewa mobil kami disini
Rental Mobil Jogja

Anda bisa menghubungi kami secara langsung melalui kontak di bawah ini :

 082164691939

 @borobudurtourjogja

 @borobudurtourjogja

 @borobudurtour