Candi Kethek, Piramida Tersembunyi di Lereng Gunung Lawu

2020-08-04Candi

Di antara pepohonan pinus yang menyelimuti kawasan hutan di Dusun Ceto, tersembunyi sebuah candi yang tidak terlalu besar bernama Candi Kethek. Hampir mirip dengan Candi Sukuh, bentuk Candi Kethek juga menyerupai Piramida dengan beberapa tingkatan atau punden berundak dengan bagian puncak datar, sehingga sering disebut piramida terpenggal.

Keunikan Candi Kethek, Salah Satu Candi Tertinggi di Indonesia

Keunikan Candi Kethek yang bercorak agama Hindu ini tidak seperti pada umumnya. Apalagi letaknya yang jauh di atas bukit, membuat candi ini sedikit mistis dan penuh tanda tanya.

Candi Kethek termasuk salah satu candi tertinggi di Indonesia, terletak di ketinggian 1,500 mdpl. Berada satu area dengan Candi Cetho, terletak 300 meter ke arah timur laut atau 15-20 menit jalan kaki. Pada teras kedua Candi Cetho, terdapat gerbang yang terhubung dengan jalan setapak menuju Candi Kethek.

Anda harus melalui jalan setapak dengan kontur tanah, di samping kiri jalan berupa tebing dan kanan berupa jurang. Anda pun masih harus menyeberangi sungai kecil yang kering saat kemarau. Namun jika hujan tiba, Anda perlu berhati-hati karena jalannya agak licin. Setelah melewati jalan yang sedikit menanjak, Anda akan menemukan Candi Kethek ini.

Candi Kethek Menyerupai Piramida Suku Aztec, Maya dan Inca

Bentuk Candi Kethek yang berupa punden berundak atau piramida bertingkat merupakan gaya bangunan warisan zaman Megalitikum (zaman batu). Gaya ini muncul di era awal kebudayaan Mesir Kuno dan Piramida yang dibangun oleh suku Maya, Aztec dan Inca.

Konon Candi Kethek Merupakan Istana Para Kera

Sebelum ditemukan oleh warga setempat, konon Candi Kethek merupakan tempat berkumpulnya atau bisa dikatakan sebagai istana kera. Namun pada tahun 1999 terjadi kebakaran hebat dan membuat kumpulan para kera harus meninggalkan lokasi habitatnya.

Sejarah Candi Kethek, Asal Usul Nama Hingga Fungsi Candi

Dengan membandingkan bentuk arsitektur punden berundak-undak, Candi Kethek sangat mirip dengan Candi Cetho dan Candi Sukuh. Sehingga waktu pendiriannya pun diperkirakan hampir sama dengan kedua candi tersebut yaitu pada sekitar abad 15-16 Masehi.

Saat ini masih dilakukan upaya penggalian di sekitar Candi Kethek untuk mencari prasasti atau artefak lainnya yang diperlukan sebagai sumber informasi tentang riwayat candi.

Asal Usul Nama Candi Kethek

Dalam bahasa Jawa, “kethek" memiliki arti kera. Nama kethek diberikan oleh masyarakat sekitar karena di sekitar Candi Kethek sering dijumpai hewan kera.

Selain itu, masyarakat pun mempercayai bagian atas dari Candi Kethek menyerupai Hanoman, tokoh pewayangan berwujud kera putih.

Fungsi Candi Kethek Sebagai Tempat Peruwatan

Candi Kethek memiliki corak Hindu, berdasarkan pada penemuan arca kura-kura ketika penggalian pada tahun 2005 silam. Arca kura-kura merupakan simbol Dewa Wisnu dalam kepercayaan agama Hindu.

Arca kura-kura sering dikaitkan dalam cerita mitologi agama Hindu yaitu cerita Samudramanthana, yang mengisahkan tentang pengadukan lautan susu untuk mencari Tirta Amerta. Cerita Samudramanthana ini pula yang menunjukkan fungsi Candi Kethek sebagai tempat peruwatan untuk membebaskan seseorang dari kutukan dan dosa.

Struktur Bangunan Candi Kethek

Candi Kethek tidak sebesar Candi Cetho ataupun Candi Sukuh. Ukurannya hanya berkisar 20 x 30 meter. Selain itu, sebagian besar bangunan Candi Kethek menyatu dengan tanah di belakangnya. Sehingga Anda hanya bisa menyaksikan kemegahan Candi Kethek dari depan atau samping.

Candi Kethek menghadap ke Barat dengan 4 teras yang dihubungkan oleh tangga kecil di tengahnya. Sama sekali tidak terdapat bangunan pada teras pertama hingga ketiga, hanya tanah yang dibuat berundak dengan susunan batu kali digunakan sebagai pembatas teras. Namun, Anda akan menemukan sebuah pohon besar yang bagian batangnya dibalut dengan kain putih di teras ketiga.

Pada teras keempat, diperkirakan letak berdirinya bangunan utama, terdapat sebuah bangunan kecil yang digunakan tempat beribadah oleh penduduk dusun Cetho yang mayoritas beragama Hindu.

Berwisata ke Candi Kethek yang Satu Area Dengan Candi Cetho

Candi Kethek masih jarang diketahui karena memang tidak setenar Candi Sukuh dan Candi Cetho. Namun alam yang sejuk dan indah serta keheningan area di sekitarnya mampu menghipnotis Anda untuk ingin kembali berkunjung ke Candi Kethek setiap kali ada kesempatan.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Candi Kethek 2020

Candi Kethek dibuka untuk umum setiap hari, mulai dari jam 09:00 hingga jam 15:00. Harga tiket masuk ke Candi Kethek hanya sebesar Rp5.000 per orang.

Namun karena berada dalam 1 area dengan Candi Cetho, untuk bisa mengunjungi Candi Kethek ini Anda harus masuk ke Candi Cetho terlebih dahulu.

Lokasi Candi Kethek Karanganyar

Situs Candi Kethek terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar, tepatnya kurang lebih 300 m di sebelah timur laut Candi Cetho.

Seperti yang sudah disebutkan, pintu masuk ke Candi Kethek berada di dalam teras kedua Candi Cetho. Jalan menuju kompleks Candi Cetho sangat menanjak, curam, serta jurang di kanan-kirinya.

Jika mengunakan jasa sewa mobil kami Anda tidak perlu khawatir. Kondisi mobil kami benar-benar prima dan driver kami juga sudah berpengalaman untuk mengantarkan Anda menuju lokasi Candi Cetho dan Candi Kethek.

Silahkan kunjungi halaman sewa mobil kami disini
Rental Mobil Jogja

Anda bisa menghubungi kami secara langsung melalui kontak di bawah ini :

 082164691939

 @borobudurtourjogja

 @borobudurtourjogja

 @borobudurtour