Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang

2020-08-26Borobudur Surround

Gereja Ayam yang ada di atas bukit bernama Bukit Rhema ini bangunan yang serbaguna lho. Bagi Anda yang pernah menonton film AADC 2 pasti sudah tidak asing lagi dengan bangunan yang satu ini. Bentuknya unik menyerupai ayam yang sedang mengerami telurnya.

Hijaunya perbukitan Menoreh serta gagahnya Puncak Suroloyo dan Gunung Sindoro, bisa Anda saksikan dengan jelas dari puncak Gereja Ayam saat cuaca cerah.

Keindahan Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang

Untuk sampai di bangunan Gereja Ayam, Anda harus mendaki bukit sejauh 150 meter dari lokasi parkir. Tenang saja, sudah dibuatkan jalan konblok dan juga tangga sehingga Anda tidak kesulitan saat berjalan kaki. Jika menghendaki naik Jeep, Anda bisa membayar Rp30,000 per orang untuk perjalanan naik dan turun.

Gereja Ayam Menjadi Rumah Doa Bagi Seluruh Bangsa

Meskipun disebut Gereja, namun bangunan ini bukanlah murni sebuah gereja untuk umat Kristiani saja. Gereja Ayam juga merupakan tempat beribadah yang bisa digunakan berbagai agama yang percaya kepada Tuhan. Gereja Ayam atau Chicken Chruch tetap mempertahankan filosofi yang dianut, yaitu “The House of Prayer for All Nation".

Bangunan Gereja Ayam memiliki 7 tingkat dimana di bagian bawah tanah terdapat ruang untuk berdoa. Anda bisa menemui 25 ruangan berukuran kecil yang berfungsi untuk ruang berdoa bagi umat Hindu, Budha dan Kristiani. Salah satunya merupakan musholla bagi umat Muslim.

Terdapat pula Wall of Hope yang dibuat dari inspirasi sang pendiri saat berangkat membangun gereja ayam dengan mempercayai mimpinya. Anda bisa menuliskan berbagai mimpi dan berharap akan menjadi kenyataan.

Dokumenter Pembangunan Awal Gereja Ayam

Lantai dasar Gereja Ayam berupa aula besar yang terasa seperti lambung kapal dengan ventilasi di bagian samping. Pada bagian atap terdapat lubang angin berbentuk cross yang memberi pencahayaan pada siang hari. Disini, Anda bisa melihat proses awal pembangunan Gereja melalui layar proyektor serta foto-foto dokumentasi pribadi yang dibuat Daniel Alamsjahsang pendiri Gereja Ayam pada tahun 1992.

Anda harus didaftar satu per satu lebih dahulu untuk naik ke lantai berikutnya. Sambil menunggu antrian dipanggil, Anda bisa menikmati proses awal pembangunan Rumah Doa.

Aneka Mural Yang Menarik Menghiasi Dinding Bangunan Gereja Ayam

Lantai dua dan tiga berukuran lebih sempit, namun tidak selembab lantai dasar karena memiliki beberapa jendela terbuka yang memperlihatkan pemandangan di sekitar gereja.

Suasana di lantai ini lebih menarik dengan adanya hiasan mural pada dinding bangunan. Gambar mural berisi berbagai macam himbauan dan pesan moral, serta foto-foto berbagai objek wisata di Indonesia seperti Candi Borobudur, Pantai Bunaken, Raja Ampat, dan berbagai jenis karya seni budaya seperti Tari Srimpi, Tari Reog, Tari Suku Dayak dan sebagainya.

Sedikit Melongok Dari Paruh Gereja Ayam

Naik ke lantai 4 yang merupakan bagian kepala ayam, Anda bisa sedikit melongok pemandangan luar bangunan melalui paruh ayam. Pemandangan hanya terlihat sebagian karena tertutup oleh bangunan. Jika ingin pemandangan lebih luas, Anda bisa naik ke lantai berikutnya yaitu mahkota. Namun Anda perlu mengantre lagi.

Terperangah Dengan Keindahan Alam Mahkota Gereja Ayam

Rooftop Gereja Ayam merupakan sebuah mahkota dan menjadi puncak tertinggi gereja. Salah satu spot tempat kisah asmara Rangga dan Cinta bersemi kembali.

Dari atap bangunan, Anda akan disuguhkan dengan hamparan warna hijau perbukitan Menoreh. Bahkan saat cuaca cerah, terlihat Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Puncak Suroloyo dan Gunung Sindoro di sebelah Barat ditemani mungilnya Candi Borobudur dari kejauhan di sisi Timur.

Karena luas area mahkota Gereja Ayam hanya 2×3 meter persegi, maksimal hanya 8 orang saja yang boleh naik. Anda akan diberikan waktu 10 menit untuk menikmati keindahan dari atap bangunan.

Saksikan Cantiknya Matahari Terbit Dari Gereja Ayam di Akhir Pekan

Anda juga bisa menangkap momen indah pagi hari saat matahari mulai terbit di mahkota Gereja Ayam. Sang mentari akan mulai menampakkan diri dari secara perlahan dan memancarkan sinarnya dari balik Gunung Merapi. Lautan kabut tipis akan terlihat menyelimuti perbukitan Menoreh dan Candi Borobudur pun nampak seperti siluet.

Namun Anda hanya bisa menyaksikan detik-detik sunrise dari Gereja Ayam ini pada hari Sabtu dan Minggu saja, karena hanya pada hari tersebut Gereja Ayam dibuka mulai pukul 05:00 pagi.

Menikmati Singkong Goreng di Kedai Bukit Rhema Gereja Ayam

Puas menjelajahi ruangan dan menikmati pemandangan dari puncak Gereja Ayam, Anda bisa menukarkan tiket masuk Anda dengan singkong goreng khas Bukit Rhema. Terdapat sebuah resto bernama Kedai Rakyat Wdank Bukit Rhema yang berada di bagian ekor Gereja Ayam.

Anda bisa mencicipi singkong goreng yang hangat sambil menyaksikan pemandangan perbukitan Menoreh. Lebih nikmat lagi jika hidangan Anda ditemani dengan kopi AADC yang bernama kopi Mamet, Cinta dan Rangga.

Cerita Menarik di Balik Asal Usul Gereja Ayam

Nama Gereja Ayam memang lebih populer karena bentuk bangunan yang terlihat seperti ayam yang sedang mengerami telur. Namun jangan salah, sebenarnya bangunan tua tersebut memiliki arsitektur berbentuk burung merpati dengan mahkota di kepala dan ornamen di bagian ekor. Burung merpati merupakan simbol perdamaian.

Sejak tahun 1988 Daniel Alamsjah sang pendiri Gereja Ayam, bermimpi tentang perintah untuk membangun rumah doa di suatu bukit. Awalnya ia tidak tahu bahwa bukit tersebut berada di Dusun Kembanglimus, Magelang.

Saat sedang berjalan-jalan mengunjungi rumah istrinya di Magelang, Daniel bertemu dengan seorang warga yang sedang mencari kayu. Daniel kemudian mengikuti orang tersebut. Sesampainya di bukit tempat pencarian kayu, Daniel terkejut karena bukit tersebut adalah tempat yang ia mimpikan.

Gereja Ayam Mulai Dibangun Tahun 1992

Akhirnya, pada tahun 1992 Daniel yang hanya pegawai biasa di Jakarta ini membeli tanah seluas 300m2 tersebut untuk membangun rumah doa. Ia menghabiskan waktu akhir pekan dengan bolak-balik Jakarta-Magelang untuk memantau pembangunan bangunan. Setelah hadirnya bangunan, bukit tempat berdirinya Gereja Ayam dinamakan Bukit Rhema yang memiliki arti firman yang hidup.

Gereja Ayam Bangunan Terbengkalai Yang Tak Sempat Diselesaikan

Daniel ternyata terkendala biaya dalam usaha merampungkan bangunan Gereja Ayam. Disamping itu, ada penolakan dari warga sekitar tentang pembangunan gereja. Akhirnya pada tahun 1998, pembangunan Gereja Ayam terhenti dan ditinggalkan begitu saja.

Namun setelah itu banyak orang yang berkunjung karena bentuknya yang unik dan juga pemandangannya yang indah. Bahkan digunakan sebagai tempat syuting Ada Apa Dengan Cinta 2 pada tahun 2016 lalu.

Gereja Ayam Kini Hadir Dengan Cantik

Kini, Gereja Ayam sudah dipercantik dengan pengecatan dinding dan hiasan tegel serta mural di bagian dalam. Serta dibuatkan taman berukuran mini yang ditanami berbagai macam bunga. Dihiasi pula dengan 2 patung berbentuk malaikat yang sedang meniup terompet dan wanita yang memegang kendi.

Info Wisata Berkunjung ke Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang

Sempat istirahat sejak tanggal 19 Maret 2020, Gereja Ayam Bukit Rhema sudah dibuka kembali mulai tanggal 10 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Gereja Ayam 2020

Bukit Rhema Gereja Ayam buka setiap hari, pada hari Senin sampai Jumat mulai pukul 06:00 pagi hingga 16:30 sore dan Sabtu-Minggu mulai pukul 05:00 pagi hingga 16:30 sore.

Untuk harga tiket masuk Bukit Rhema Gereja Ayam cukup terjangkau. Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp20,000 saja per orang. Anda akan mendapatkan 1 porsi singkong goreng gratis yang bisa dinikmati di Kedai Bukit Rhema Gereja Ayam.

Lokasi Gereja Ayam Bukit Rhema Magelang

Anda bisa menemukan Gereja Ayam Bukit Rhema dengan mudah, cukup berkendara selama 15 menit saja ke arah Barat dari Candi Borobudur. Bagi Anda yang datang dari kota Yogyakarta, Anda bisa menjangkaunya selama 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Bukit Rhema Gereja Ayam secara administratif berada di Dusun Gombong, Kembanglimus, Magelang, Jawa Tengah.

Jika naik kendaraan umum, Anda bisa naik bus TransJogja dari Malioboro menuju Terminal Jombor. Kemudian pindah dengan angkutan umum Bus Yogyakarta-Borobudur. Anda bisa turun di pertigaan Candi Borobudur dan melanjutkan perjalanan dengan naik ojek.

Bagi Anda yang tidak membawa kendaraan pribadi namun tidak mau repot, Anda bisa sewa mobil dari kota Yogyakarta. Driver akan siap mengantarkan Anda sampai di Gereja Ayam Bukit Rhema. Silahkan cek halaman sewa mobil kami disini.
Rental Mobil Jogja