Makanan Khas Solo

Solo, kota tetangga dari Yogyakarta yang juga masih memiliki adat dan budaya Jawa yang cukup kental seperti Jogja. Menyimpan berbagai tempat wisata budaya yang menarik untuk Anda kunjungi seperti Kraton Kasunanan Surakarta, Pura Mangkunegaran. Tak hanya objek wisata, Anda pun juga wajib mencicipi makanan khas kota Solo.
Nasi Liwet Solo

Nasi liwet menjadi menu sarapan khas kota Solo, memiliki cita rasa tradisional yang nikmat. Nasi liwet berupa nasi gurih yang dimasak dengan santan dan disajikan dengan sayur labu siam dan ayam suwir, kemudian disiram dengan kuah areh yang kental.
Sebagai pelengkapnya ada potongan ampela ayam, tahu, tempe, dan telor bacem. Nasi liwet disajikan di atas daun pisang yang membuat aromanya semakin menggoda. Tekstur nasi liwet ini pulen dan rasanya gurih.
Selat Solo

Selat Solo merupakan makanan khas kota Solo namun sudah mendapatkan pengaruh dari Eropa. Sempat disajikan kepada Raja Salman dari Arab saat berkunjung ke Indonesia.
Selat Solo ini terdiri dari irisan daging yang menyerupai steak, telur pindang, dan aneka sayuran segar seperti wortel, buncis, tomat, selada, serta kentang goreng. Kemudian disiram dengan kuah semur yang manis.
Timlo Solo

Makanan khas selanjutnya dari kota Solo adalah Timlo. Makanan khas ini berisi mi soun bihun, suwiran ayam, telur pindang, ati ampela, sosis solo dan juga wortel. Kemudian dituangkan kuah sup panas yang menyegarkan. Untuk menambah kenikmatan rasa, ditaburkan bawang merah goreng yang renyah dan daun seledri.
Sosis solo yang ada dalam hidangan timlo bukan sosis daging sapi seperti pada umumnya. Sosis solo ini berupa makanan dari kulit lumpia yang diisi dengan suwiran dada ayam dan kemudian digoreng.
Sate Buntel Solo

Solo juga memiliki kuliner sate yang tidak kalah lezat bernama Sate Buntel. Kuliner yang sangat disukai oleh presiden kedua Indonesia dan juga presiden kita saat ini.
Sate Buntel berupa daging kambing cincang yang dibungkus dengan menggunakan lapisan lemak tipis dan kemudian dibakar. Lemak pembungkus yang terbakar menambah aroma lezat yang mengundang untuk segera dinikmati.
Disajikan dengan bumbu kecap, irisan bawang merah dan daun kol, Anda akan mengetahui mengapa Bapak Soeharto dan Bapak Jokowi menyukai sate buntel ini.
Srabi Solo
Camilan khas Solo yang paling terkenal. Bahan utama srabi adalah adonan tepung beras yang dicampur dengan santan gurih, gula, garam dan daun pandan. Adonan tersebut dituang dalam cetakan berbentuk bulat, kemudian dimasak di atas tungku kecil.
Rasa gurih, asin, manis bercampur jadi satu. Tekstur srabi ini kenyal namun lembut. Srabi Solo pun bisa dinikmati tanpa kuah manis seperti kue srabi pada umumnya.
Brambang Asem Solo

Jika Anda ingin mencicipi makanan tempo dulu di Solo, Brambang Asem ini jawabannya. Brambang Asem terbuat dari pucuk daun ubi jalar, di Solo bernama jeglor, yang direbus. Kemudian rebusan daun disajikan dengan sambal yang berbahan brambang (bawang merah), asem, gula jawa dan cabe rawit.
Rasa sambal brambang asem cenderung manis pedas. Daun ubi jalarnya memiliki tekstur licin dan sangat rapuh saat dikunyah. Nikmatnya lagi, Brambang Asem disantap dengan tempe gembus, tempe yang menggunakan ampas tahu sebagai bahan dasarnya.
Tahok Solo

Tahok, kuliner tradisional Tionghoa ini juga menjadi salah satu makanan khas Solo yang wajib Anda cicipi. Di daerah Singkawang, tahok dikenal dengan sebutan kembang tahu.
Tahok terbuat dari kacang kedelai yang dilumatkan, memiliki tekstur yang lembut seperti puding. Biasanya tahok disantap dengan kuah yang terbuat dari olahan jahe, pandan, garam, daun jeruk, dan serai.
Salah satu makanan tradisional kota Solo ini terasa mirip susu kedelai tawar, berbentuk padat, sementara kuahnya memiliki rasa manis-manis pedas.