Mencicipi Pahit dan Manisnya Cokelat di Museum Cokelat Monggo

2020-08-25Travel

Bagi Anda pecinta cokelat, tidak perlu jauh-jauh ke Eropa untuk belajar mengenai cokelat. Di Yogyakarta, Anda bisa mengetahui seluk beluk cokelat di Museum Chocolate Monggo. Bahkan Anda bisa ikut kegiatan mencicipi kelezatan pahit-manis cokelat yang otentik, mulai dari buah kakao hingga olahan minuman cokelat.

Keistimewaan Museum Cokelat Monggo

Museum Chocolate Monggo merupakan museum cokelat pertama yang ada di Yogyakarta. Di dalam museum Anda bisa belajar banyak hal tentang cokelat dari sejarah dari Cokelat Monggo itu sendiri, alat dan bahan yang digunakan, dan cara pembuatan dan pengemasan Chocolate Monggo dari tahun ke tahun.

Jelajah Manisnya Museum Cokelat Monggo

Saat memasuki Museum Cokelat Monggo, Anda akan disuguhi dengan gambar dan infografik mengenai cokelat yang menempel di dinding museum. Di ruang selatan, Anda akan menyaksikan perjalanan cokelat mulai dari Meso-Amerika hingga akhirnya masuk ke benua Eropa. Ada berbagai poster dan kemasan cokelat dari berbagai negara di belahan dunia juga lho.

Tepat di tengah ruangan museum, Anda akan melihat replika perkebunan kakao yang dibuat mirip dengan pohon aslinya. Di spot plantation ini, Anda akan diperkenalkan pengolahan buah kakao hingga menjadi biji kering yang siap diolah. Infografik tentang pembuatan cokelat dari alat, mesin dan special skill pun tersaji dengan baik.

Selanjutnya Anda akan diperlihatkan sejarah berdirinya Cokelat Monggo yang digambarkan lewat karya berupa komik. Anda tidak akan cepat bosan, foto-foto dan kemasan cokelat yang menghiasi dinding dibuat dengan sangat menarik dan bisa menggugah selera.

Mengintip Proses Pembuatan Cokelat Monggo

Di bagian belakang museum, terdapat pabrik pengolahan cokelat. Begitu Anda melewati area pabrik, Anda akan dimanjakan dengan aroma harum dari kakao. Pemandu akan menjelaskan secara detail bagaimana proses pembuatan cokelat, mulai dari biji kakao hingga menjadi cokelat batangan.

Pertama, biji kakao disangrai menggunakan mesin pemanas, kemudian didinginkan di piringan besi. Kemudian dipisahkan cangkangnya di winnowing machine untuk mengambil kepingan kakao murni. Selanjutnya kepingan kakao digiling menjadi adonan cocoa mass atau cocoa liquor.

Karena tekstur cokelat belum terlalu halus, cokelat kembali diolah dengan menggunakan mesin giling dari batu granit. Setelah itu, barulah cokelat dimasukkan ke dalam mesin Conche agar tekstur cokelat semakin lembut.

Chocolate Tasting Experience Museum Cokelat Monggo

Ingin mencoba rasa asli biji kakao sebelum diolah menjadi cokelat? Anda bisa mengikuti Chocolate Tasting Experience dengan biaya Rp150,000 per 2 orang. Anda akan merasakan buah kakao yang sekilas mirip buah markisa, sedikit manis dan bercampur asam. Rasa mulai berubah menjadi sedikit pahit saat Anda menggigit biji kakao.

Selanjutnya Anda diajak untuk mencicipi minuman cokelat asli dengan persentase kakao yang berbeda-beda. Tidak semua cokelat memiliki rasa yang sama, presentase biji kakao akan mempengaruhi manis dan pahitnya olahan cokelat.

Chocolate Creating Experience Museum Cokelat Monggo

Tidak hanya melihat dan mencicipi cokelat saja lho, Anda juga bisa membuat kepingan cokelat Anda sendiri. Dengan mengikuti Chocolate Creating Experience, Anda diberi kesempatan untuk mencoba membuat cokelat mendiant. Mendiant merupakan cokelat khas Perancis yang berbentuk kepingan dengan topping kacang atau buah kering.

Untuk mengikuti creating chocolate ini, Anda perlu mengeluarkan biaya Rp250,000 untuk 1 group maksimal 10 orang. Dengan total 20 kepingan cokelat hasil karya Anda pun bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Berbelanja Aneka Cokelat Monggo di Showroom

Cokelat Monggo memang sudah populer sejak keluar pada tahun 2005 di Kota Gede. Dikarenakan cita rasanya yang otentik dengan banyak varian rasa. Kemasannya pun juga sangat eye catching.

Di showroom cokelat monggo, Anda bisa membeli cokelat bar dengan beragam rasa. Bahkan ada rasa yang super unik seperti cabai merah, rendang, jahe dan cengkeh. Tak hanya cokelat bar, Anda juga akan menemukan cokelat praline dengan bentuk-bentuk yang cantik. Teksturnya lembut dipadu dengan isian yang menggugah selera.

Mengenal Sejarah Museum Cokelat Monggo

Berawal dari Thierry Detournay, seorang Belanda yang kecewa karena tidak bisa menemukan cokelat berkualitas di Indonesia. Sang pendiri Cokelat Monggo ini pun mulai membuat cokelat sendiri dan menjualnya dengan vespa pink miliknya.

Pada awal tahun 2001, Thierry mencoba membuat cokelat berjenis truffle dan menjualnya di Sunday Morning UGM. Tak disangka, cokelat Thierry ini laku keras dan ramai pembeli. Akhirnya pada tahun 2005 ia memutuskan mendirikan pabrik dan outlet Cokelat Monggo di Kotagede Yogyakarta.

Thierry Detournay pun berupaya untuk mengedukasi masyarakat agar mengenal cokelat lebih baik, mulai dari sejarah, proses dan cara mengelola biji kakao yang baik dan benar. Karena itu pada pertengahan Januari tahun 2017, Thierry Detournay membangun Museum Chocolate Monggo di Bangunjiwo ini.

Edukasi Fermentasi Kakao Bagi Para Petani

Indonesia sendiri merupakan negara ketiga penghasil biji kakao di dunia setelah Ghana dan Pantai Gading lho. Tingginya hasil produksi biji kakao ini tidak sebanding dengan produksi olahan cokelat. Malah, sebagian besar biji cokelat yang dihasilkan diekspor ke luar negeri, karena itu industri cokelat di Indonesia tidak berkembang.

Biji kakao yang dijual belum difermentasi, sehingga harga jual di pasaranpun rendah. Padahal, pabrik cokelat membutuhkan biji kakao yang sudah difermentasi yang seharusnya dilakukan oleh para petani cokelat. Oleh karena itu, Cokelat Monggo mengedukasi para petani cokelat untuk memfermentasi biji cokelat sebelum dijual. Salah satunya yang ada di Kulon Progo.

Info Wisata Berkunjung ke Museum Cokelat Monggo

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Museum Cokelat Monggo

Harga tiket masuk Museum Chocolate Monggo ini relatif terjangkau, hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp10,000 saja per orang. Namun jika Anda ingin ditemani pemandu, Anda perlu merogoh kocek lebih dalam. Biaya pemandu Rp50,000 dengan durasi tour selama 30 menit.

Museum Chocolate Monggo buka setiap hari dengan jadwal sebagai berikut :
Senin-Kamis 09:00-17:00, experience maksimal jam 15:00.
Jumat-Minggu dan hari libur nasional 09:00-19:00, experience maksimal jam 17:00.

Untuk pabrik Chocolate Monggo lebih terbatas jam operasionalnya, hanya Senin-Jumat jam 08:00-15:30. Hari Sabtu-Minggu dan libur nasional pabrik tutup.

Lokasi Museum Cokelat Monggo

Museum Cokelat Monggo beralamat di Jalan Tugu Gentong RT 03, Sribitan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Anda bisa menjangkaunya dari pusat kota Yogyakarta selama 30 menit naik kendaraan pribadi.

Tidak ada angkutan umum yang melewati kawasan Museum Chocolate Monggo, jadi kami sarankan Anda sebaiknya sewa mobil dari Yogyakarta. Silahkan cek halaman sewa mobil kami disini.
Rental Mobil Jogja