Museum Ullen Sentalu

2020-08-24Travel

Apa yang terlintas di benak Anda saat mendengar kata Museum? Bangunan kuno dengan koleksi barang-barang antik, atau tersimpannya benda-benda tak terpakai peninggalan masa lampau?

Beda halnya dengan Museum Ullen Sentalu, sebuah museum seni dan budaya Jawa yang tersembunyi di tengah hijaunya alam Jogja, tepatnya di kawasan Kaliurang lereng Gunung Merapi ini.

Suasana Mistis Museum Ullen Sentalu

Bangunan Museum Ullen Sentalu yang bergaya Eropa dengan nuansa mistis akan membuat Anda berdecak kagum. Terlebih lagi, letaknya yang dikelilingi dengan warna hijau pepohonan yang ada di Kaliurang, membuat suasana sangat asri dan sejuk.

Museum Ullen Sentalu Menyimpan Peninggalan Kerjaan Mataram

Museum Ullen Sentalu banyak mengisahkan tentang peradaban Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi 4 Keraton. Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran di Solo, serta Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakulaman di Jogja.

Anda akan melihat berbagai lukisan dan foto bangsawan kerajaan Mataram, gamelan kuno, arsip surat, arca-arca budaya Hindu-Budha hingga kain-kain batik yang tersimpan dan tertata dengan rapi.

Benda Koleksi Museum Ullen Sentalu Nampak Bisu Tanpa Label

Anda tidak akan menemukan label-label yang bertuliskan penjelasan tentang koleksi yang ditampilkan. Semua penjelasan akan disampaikan melalui narasi audio guide Museum Ullen Sentalu. Jauh lebih seru jika mendengarnya secara langsung daripada harus membaca tulisan yang membosankan bukan?

Koleksi foto-foto di Ullen Sentalu Museum juga ditampilkan dengan lukisan tiga dimensi. Alhasil, foto-foto raja, ratu dan putra-putrinya dari masa ke masa terlihat begitu nyata dan asli.

Koleksi Museum Ullen Sentalu Terbagi Dalam 9 Ruangan

Koleksi Museum Ullen Sentalu terbagi dalam 9 ruang yang masing-masing fungsinya berbeda. Ruangan tersebut diantaranya : Ruang Selamat Datang, Ruang Seni Tari dan Gamelan, Ruang Guwa Sela Giri, Ruang Syair (Balai Sekar Kedaton), Royal Room Ratu Mas, Ruang Batik Vorstendlanden, Ruang Batik Pesisiran, Ruang Putri Dambaan dan Sasana Sekar Bawana.

Arca Dewi Sri Sang Dewi Kesuburan

Saat memasuki ruang selamat datang Museum Ullen Sentalu, Anda akan disambut dengan arca dewi yang dipercaya sebagai dewi kesuburan, yaitu Dewi Sri.

Hadiah Gamelan Dari Pangeran Kasultanan Yogyakarta

Di Ruang Seni Tari dan Gamelan, Anda akan menemukan seperangkat gamelan yang merupakan hadiah hibah dari seorang pangeran Kasultanan Yogyakarta yang menjadi pengiring pementasan wayang orang dan pagelaran seni di Kraton.

Selain gamelan, Anda akan menyaksikan lukisan-lukisan tarian Jawa terpajang di dinding ruangan.

Surat dan Syair Penyemangat Bagi Putri Sunan Paku Buwono XI

Ruang Syair menampilkan kumpulan syair yang ditulis oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam, Putri Sunan Paku Buwono XI, pada tahun 1939-1947. Ditulis dalam bahasa Belanda yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Konon, GRAj Koes Sapariyam yang lebih dikenal dengan sebutan Putri Tineke, kisah cintanya tidak direstui oleh ibunda. Kemudian para sahabatnya mengirimkan surat penyemangat untuknya. Namun akhirnya, Putri Tineke melepas status ningratnya untuk mengejar cinta.

Peninggalan Ratu Mas Permaisuri Sunan Paku Buwana X

Royal Room Ratu Mas merupakan ruangan khusus yang dipersembahkan untuk permaisuri Sunan Paku Buwana X. Berisi foto Ratu Mas bersama Sunan dan Putrinya, pakaian pengantin, pakaian putri, kain batik, topi, aksesoris hingga lukisan Ratu Mas sendiri.

Membedakan Batik Yogyakarta, Batik Surakarta dan Batik Pesisiran

Setiap batik berbeda dilihat dari coraknya, tapi bagiamana cara membedakannya? Di Museum Ullen Sentalu, Anda akan diberikan informasi perbedaan mengenai Batik Jogja, Batik Solo dan juga Batik Pekalongan.

Beragam koleksi batik yang ditampilkan di Museum Ullen Sentalu terbagi dalam berbagai ruangan. Di Ruang Batik Vorstendlanden, Anda akan menjumpai koleksi batik milik Sri Sultan Hamengku Buwono dan Sunan Paku Buwono, mulai dari Sultan HB VII hingga Sultan HB VIII serta Sunan PB X hingga Sunan PB XII.

Sementara di Ruang Batik Pesisiran, Anda akan melihat koleksi Batik Pekalongan. Ada juga dasar-dasar dari Batik seperti jenis kain, alat yang digunakan hingga pewarna. Di tengah ruangan, terdapat patung penari sintren lengkap dengan kostum batiknya.

Ada juga Ruang Nusantara yang berisi batik-batik dari berbagai daerah Indonesia, serta Ruang Pedalaman yang berisi batik bernada monokromik dengan ciri khas berkharisma.

Biografi Gusti Raden Ayu Nurul, Putri Mangkunegara VII

Ruang Putri Dambaan memuat foto-foto putri tunggal Mangkunegara VII dan Permaisuri GKR Timur, yaitu GRAy Siti Nurul Kusumawardhani. Foto-foto tersebut mulai dari tahun 1921 hingga 1951, yaitu dari masa kanak-kanak hingga menikah.

Gusti Nurul dikenal sebagai seorang putri bangsawan Jawa yang anti poligami, cerdas dan lihai menari. Bahkan pada tahun 1937 beliau pernah menari di pernikahan putri Juliana di Belanda.

Gusti Nurul hendak dipersunting oleh Soekarno, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sutan Sjahrirdan Kolonel GPH Djatikusumo. Namun keempatnya ditolak dan Gusti Nurul lebih memilih untuk menikahi seorang tentara.

Lukisan Para Raja Mataram dan Dokumentasi Tokoh-Tokoh Lain

Museum Ullen Sentalu pun memiliki banyak koleksi peninggalan Kerajaan Mataram, Anda bisa menyaksikannya di 2 ruangan yang ada di dalam museum. Ruang Sasana Sekar Bawana, merupakan rumah bagi koleksi lukisan para Raja Mataram dan juga lukisan tarian sakral Bedhaya Ketawang.

Sedangkan Ruang Guwa Sela Giri merupakan ruang bawah tanah yang memamerkan karya lukisan dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram.

Menikmati Wedang Spesial Khas Keraton di Museum Ullen Sentalu

Sebelum tour museum berakhir, Anda akan disuguhkan wedang khas Kraton bernama Ratu Mas. Seperti disebutkan sebelumnya, Ratu Mas adalah permaisuri Sunan Paku Buwono X, beliau memiliki paras cantik dan modis. Konon, jika Anda meminum wedang Ratu Mas ini, Anda bisa awet muda seperti Ratu Mas.

Warna minuman Ratu Mas menyerupai air teh, yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, sereh hingga pandan. Sangat nikmat diseduh di tengah sejuknya udara Kaliurang.

Mitos dan Sejarah Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu ini merupakan living museum. Setiap kurun waktu tertentu, Museum Ullen Sentalu akan melakukan perubahan susunan display pada artefaknya. Jika Anda berkunjung ke Museum 5 kali, bisa jadi Anda akan menemukan 5 susunan artefak yang berbeda.

Mitos Larangan Berfoto di Museum Ullen Sentalu

Anda tidak boleh berfoto di Museum Ullen Sentalu, kecuali di Borobudur Relief yang dibuat miring. Relief tersebut merupakan replika relief Candi Borobudur yang menggambarkan penurunan minat generasi muda akan seni dan budaya Jawa.

Ada dua alasan yang melatarbelakangi larangan berfoto di Museum Ullen Sentalu.

Alasan pertama, alasan mistis yang berhubungan dengan keberadaan benda atau makhluk ghaib. Konon, di berbagai ruangan Museum Ullen Sentalu dihuni oleh arwah putri-putri bangsawan jaman dulu yang tak kasat mata. Anda dilarang mengambil foto karena kemungkinan bisa mengganggu keberadaan mereka.

Alasan kedua yang cukup masuk akal adalah karena Anda harus mengalami sendiri asyiknya menjelajahi museum, bukan sekedar menyaksikannya melalui foto-foto. Museum Ullen Sentalu menyajikan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana bangsawan Jawa berpikir dan menjalani kehidupan mereka. Yang tentunya tidak bisa digambarkan dengan foto secara sempurna.

Sejarah dan Asal Usul Nama Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu digagas oleh keluarga Haryono, keluarga pembatik di Jogja yang masih keturunan bangsawan. Mereka gemar mengkoleksi peninggalan warisan budaya Jawa.

Selain itu, koleksi Museum Ullen Sentalu juga hibah dari sesepuh keluarga kerajaan Mataram dan juga Yayasan Ulating Blencong yang merupakan pengelola museum.

Nama Museum Ullen Sentalu sendiri merupakan kependekan dari filosofi “ULating bLENcong SEjatine TAtaraning LUmaku" yang berarti “nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan". Lampu blencong merupakan sebuah lampu minyak yang biasa dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit.

Info Wisata Berkunjung ke Museum Ullen Sentalu

Sejak 3 September 2020, Museum Ullen Sentalu sudah bisa Anda kunjungi kembali. Diterapkan protokol kesehatan yang ketat, mencuci tangan sebelum masuk, wajib memakai masker dan menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Anak-anak usia 0-11 tahun, lansia lebih dari 65 tahun dan ibu hamil belum diperkenankan untuk mengunjungi Museum Ullen Sentalu.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu buka hari Selasa sampai Minggu mulai dari jam 08:30 pagi hingga 16:00 sore dengan tour terakhir pukul 15:15. Seperti museum lain pada umumnya, hari Senin Museum Ullen Sentalu tutup.

Harga tiket masuk Museum Ullen Sentalu dibanderol dengan harga Rp50.000 per orangnya. Anda akan dibekali dengan perangkat audioguide untuk menjelajah masuk ke dimensi sejarah, peradaban, budaya dengan durasi selama 80 menit.

Lokasi Museum Ullen Sentalu

Ullen Sentalu berada di Jalan Boyong km 25, Kaliurang Barat, Sleman, Yogyakarta. Jaraknya sekitar 27 km dari pusat kota Yogyakarta, atau kurang lebih 1 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Ingin naik kendaraan umum? Dari Malioboro Anda bisa naik TransJogja dengan jurusan 2B dan turun di Ring Road Utara-Kentungan. Kemudian disambung dengan naik angkutan umum Yogyakarta-Pakem dan turun di Pasar Pakem. Setelah itu ganti lagi dengan angkutan umum rute Pakem-Kaliurang dan turun di TK Kaliurang. Dari sana Anda cukup berjalan kurang lebih 8 menit (300 meter).

Namun, angkutan umum hanya beroperasi secara terbatas dan jadwalnya juga tidak teratur. Jauh lebih mudah jika Anda naik kendaraan pribadi. Terlebih, resiko tersesat akan sangat berkurang jika Anda sewa mobil dari Jogja. Driver yang sudah hapal jalan-jalan di Jogja akan mengantarkan Anda dengan selamat sampai di Museum Ullen Sentalu.

Silahkan cek halaman sewa mobil kami disini.
Rental Mobil Jogja