Sri Sultan Hamengku Buwana IX, Sang Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Sri Sultan Hamengku Buwana IX adalah tokoh yang sangat berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Jasa-jasa beliau diabadikan dalam sebuah museum yang berada di dalam area Kraton Yogyakarta.
Karena jasa-jasa Sri Sultan Hamengku Buwana IX ini pulalah pemerintah Indonesia pun mengakui keistimewaannya Yogyakarta. Sosoknya seperti apa mari kita simak.
Jasa-Jasa Sri Sultan Hamengku Buwana IX

Di dalam kompleks Kedhaton Kraton Yogyakarta, terdapat bangunan joglo modern berdinding kaca. Bangunan tersebut bernama Gedhong Kaca, yang digunakan sebagai Museum Sri Sultan Hamengku Buwana IX.

Atap ruangan dihiasi dengan ornamen keemasan yang menandakan betapa agungnya Sri Sultan Hamengku Buwana IX.

Di tengah ruangan dipamerkan meja-kursi yang dahulu dipakai untuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Letnan Kolonel Soeharto dalam menyusun strategi Serangan Umum 1 Maret 1949.
Terdapat pula meja kerja yang dipakai HB IX beserta peralatan tulis menulisnya, jam dinding, piagam-piagam, lencana, bintang jasa, hingga maklumat HB IX bersama Paku Alam VIII tentang penggabungan Kerajaan Kasultanan dan Pakualaman ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sri Sultan HB IX dikirim sekolah ke Belanda sejak usia 4 tahun, sehingga beliau sangat fasih dalam berbahasa Belanda. Bahkan saat dinobatkan menjadi Raja pada 18 Maret 1940, Sri Sultan Hamengku Buwono IX berpidato menggunakan bahasa Belanda.
“Al heb ik een uitgesproken westerse opvoeding gehad, toch ben en blijf ik in de allereeste plaats javaan" yang berarti “Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa".
3 Hobi Sri Sultan Hamengku Buwana IX
Sri Sultan Hamengku Buwono IX mempunyai 3 hobi, yaitu menari, memasak dan fotografi. Anda bisa menyaksikan koleksinya di ruangan kedua.

Terpajang foto-foto saat Hamengku Buwono IX bersekolah di negeri Belanda. Dimana terdapat foto saat masa kecilnya, berkuda dan juga bermain bola.
Sri Sultan HB IX seorang penari yang handal, terdapat koleksi foto-foto beliau saat menggunakan pakaian tari Jawa. Terpajang pula tokoh wayang Raden Gatotkaca yang difavortikan oleh Sri Sultan HB IX.

Sri Sultan Hamengku Buwono sangat senang sekali memasak. Sebuah kompor minyak berwarna biru yang pernah dipakai beliau diletakkan di tengah ruangan. Di sampingnya dipajang peralatan-peralatan dapur dengan bumbu-bumbu masak yang sangat lengkap.

Kamera-kamera lawas beserta album foto turut memberitahu Anda betapa Sri Sultan Hamengku Buwono IX hobi fotografi. Setiap kali melakukan perjalanan, beliau akan memotret apapun yang dilihat.
Di sudut ruangan, terpajang pelana dan peralatan berkuda lainnya yang dipakai Sri Sultan Hamengku Buwana IX saat menginvasi pasukan. Terlihat foto Sri Sultan mengenakan pakaian adat Jawa di atas kuda hitam.
Di sebelahnya ada pakaian adat Jawa yang dipakai Sri Sultan saat sunatan usia 12 tahun dan juga pakaian sehari-harinya, lengkap dengan blangkon, perangkatan dan juga selop.
9 Kriteria Seorang Raja, Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Memasuki ruangan ketiga, Anda akan diperlihatkan sebuah lukisan berukuran besar Sri Sultan Hamengku Buwana IX saat penobatan tahun 1940. Dikelilingi oleh replika-replika ampilan dalem, 9 jenis pusaka yang digunakan sebagai pengiring Sultan, yang melambangkan sifat-sifat Raja.

Banyak atau Angsa, kewaspadaan
Dalang atau kijang, cepat dalam bertindak dan berpikir
Sawung atau ayam jantang, sosok Raja harus ksatria dan jantan
Galing atau merak, sosok keagungan

Kutuk atau Kotak, kewibawaan
Kacu mas, kesucian
Hardawalika atau Naga, rasa bertanggung jawab penuh pada tugas dan kewajibannya
Kandil atau Lampu, Raja harus menjadi penerang bagi rakyatnya
Di ruangan ketiga ini Anda juga akan melihat kembali koleksi foto-foto Sri Sultan HB IX pada era mempertahankan kemerdekaan, terlihat Sri Sultan sangat dekat dengan rakyatnya. Ada pula foto saat penyambutan presiden pertama Republik Indonesia, Bapak Soekarno.

Lemari disampingnya dipajang foto-foto dan lencana-lencana saat Sri Sultan menjabat sebagai gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di bidang politik, Sri Sultan Hamengku Buwana IX terakhir menjabat sebagai wakil presiden yakni pada tahun 1973-1978.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX Sebagai Bapak Pramuka Indonesia

Di ruangan keempat, Anda akan melihat koleksi Sri Sultan Hamengku Buwana IX saat menjadi Bapak Pramuka Indonesia. Terdapat perangko yang menggambarkan sosok Sultan, baju-baju pramuka, serta topi-topi dan lencana pramuka.

Ada pula beberapa bintang tanda penghargaan yang Sri Sultan HB IX peroleh dari negara-negara sahabat.

Sri Sultan Hamengku Buwono wafat di Amerika, kemudian jenazahnya dimakamkan di kompleks Makam Raja Imogiri pada tanggal 3 Oktober 1988. Terlihat rakyat Yogyakarta berdiri berdesakan di tepi jalan menyaksikan iringan kereta Roto Praloyo yang mengantarkan jenazah beliau menuju makam.

Salah satu motto Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang sangat terkenal terpampang bersama lukisan Sultan mengenakan baju batik, “Tahta untuk Rakyat". Menggambarkan bahwa sebagai Sultan, Raja masyarakat Yogyakarta, beliau berorientasi kepada kesejahteraan rakyat.
Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX ini sangat indah dan juga informatif. Anda bisa mengetahui perjalanan kehidupan Sultan HB IX yang begitu menginspirasi. Jangan sampai Anda melewatkan mengunjungi Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX saat berada di Kraton Yogyakarta.